Ayat "mengembalikan rindunya pada laut" menunjukkan kerinduan nelayan itu kepada kolek tersebut.
Ayat "sisik ikan kulit ketam kepala sotong dan kaki udang yang bersimpati" pula menujukkan keadaan laut itu yang hanya tinggal yang tidak berguna lagi kerana hanya tinggal sebahagian anggota-anggota badan kehidupan di dalamnya.
Rangkap 2 :
Seperti kolek terdampar di pasir
menampakkan uarat jalur-jalur tua
anak laut itu sudah dapat menerka
langkahnya hampir tiba
pada mura Pencipta
Ayat "Seperti kolek terdampar di pasir menampakkan jalur-jalur tua" menunjukkan akan usia nelayan tersebut yang sudah tua.
Ayat "langkahnya hampir tiba pada muara Pencipta" pula menunjukkan singkatnya waktu yang tinggal pada kehidupan nelayan itu kerana tidak lama lagi, dia akan pergi menghadap yang Maha Esa.
Gaya bahasa:
Segar angin laut mengembalikan rindunya pada kolek (rangkap 1;baris 1 & 2) - Personifikasi
bagai buih kecil terapung di air (rangkap 1;baris 3) - Simili
bagai buih (rangkap 1;baris3) - Aliterasi
Seperti kolek terdampar di pasir (rangkap 2;baris 1) - Simili
Seperti kolek terdampar di pasir menampakkan urat jalur-jalur tua (rangkap 2;baris 1 & 2) - Personifikasi
jalur-jalur (rangkap 2;baris 2) - Kata Ganda
jalur-jalur tua (rangkap 2;baris 2) - Hiperbola
anak laut itu sudah dapat menerka (rangkap 2;baris 3) - Personifikasi
kulit ketam (rangkap 1;baris 6) - Aliterasi
Diambil dari blog Umairah(:
Stanza terakhir "air matanya membelah muka bulan" merupakan hiperbola untuk membesar-besarkan lagi betapa gundah-gelananya Adam itu.
Tema dan Persoalan:
Diambil dari blog Aisyah(:
Kunjungi mekah menziarahi baitullah