<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/6480377701072727520?origin\x3dhttp://nurfarhanahrosli.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Sunday, July 27, 2008


Mengupas Sajak 1 : Anak Laut
oleh Rahimidin Zahari


Rangkap 1 :
Segar angin laut
mengembalikan rindunya pada kolek
bagai buih kecil terapung di air
menjaring sedikit rezeki
dan sisik ikan
kulit ketam
kepala sotong
dan
kaki udang yang bersimpati

  • Penulis rindu akan masa silamnya yang sering ke laut untuk mencari rezeki walaupun ia hanya sedikit
  • Laut itu sudah tidak berguna lagi untuk dijadikan sumber rezeki kerana tinggal beberapa kehidupan laut sahaja di laut itu


Ayat "mengembalikan rindunya pada laut" menunjukkan kerinduan nelayan itu kepada kolek tersebut.
Ayat "sisik ikan kulit ketam kepala sotong dan kaki udang yang bersimpati" pula menujukkan keadaan laut itu yang hanya tinggal yang tidak berguna lagi kerana hanya tinggal sebahagian anggota-anggota badan kehidupan di dalamnya.

Rangkap 2 :
Seperti kolek terdampar di pasir
menampakkan uarat jalur-jalur tua
anak laut itu sudah dapat menerka
langkahnya hampir tiba
pada mura Pencipta

  • Menceritakan bagaimana penulis ini tahu bahawa dia sudah tua seperti laut tersebut dan tidak lama lagi dia akan kembali kepada IIlahi.


Ayat "Seperti kolek terdampar di pasir menampakkan jalur-jalur tua" menunjukkan akan usia nelayan tersebut yang sudah tua.
Ayat "langkahnya hampir tiba pada muara Pencipta" pula menunjukkan singkatnya waktu yang tinggal pada kehidupan nelayan itu kerana tidak lama lagi, dia akan pergi menghadap yang Maha Esa.


Gaya bahasa:
Segar angin laut mengembalikan rindunya pada kolek (rangkap 1;baris 1 & 2) - Personifikasi
bagai buih kecil terapung di air (rangkap 1;baris 3) - Simili
bagai buih (rangkap 1;baris3) - Aliterasi
Seperti kolek terdampar di pasir (rangkap 2;baris 1) - Simili
Seperti kolek terdampar di pasir menampakkan urat jalur-jalur tua (rangkap 2;baris 1 & 2) - Personifikasi
jalur-jalur (rangkap 2;baris 2) - Kata Ganda
jalur-jalur tua (rangkap 2;baris 2) - Hiperbola
anak laut itu sudah dapat menerka (rangkap 2;baris 3) - Personifikasi
kulit ketam (rangkap 1;baris 6) - Aliterasi

Diambil dari blog Umairah(:


~ { 8:53 PM }
aiming for the sky above;